Fase Kehidupan Berdasarkan Feng shui

Salah satu dasar feng shui ialah wu hsing atau yang lebih kita kenal sebagai proses transformasi lima elemen / unsur. Lima unsur yang dimaksud ialah unsur kayu, api, tanah, logam dan air. Dengan memahami lima unsur serta proses perubahannya, kita dapat mempelajari dan mengerti banyak hal dalam kehidupan. Karena lima unsur ini mencakup banyak hal (musim, cuaca, warna, rasa, mata angin, proses, emosi, organ tubuh, bunyi dan fase kehidupan.)

Fase kehidupan berdasar teori wu hsing adalah sebagai berikut:

Usia 0 sampai 12 tahun merupakan periode unsur kayu. Karena pada periode usia inilah kita mengalami proses pertumbuhan yang paling banyak dan cepat. Dari kelima unsur, unsur kayu adalah satu-satunya unsur yang dapat tumbuh dan berkembang. Dalam kehidupan, pada periode bayi, balita dan remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental yang paling banyak dan pesat. Hijau adalah warna dari unsur kayu. Bukan suatu
kebetulan kalau ada istilah "masih hijau" alias belum banyak pengalaman nya karena masih kecil.

Usia 12 sampai 24 tahun adalah periode unsur api. Pada masa-masa inilah semangat begitu bergelora seperti nyala api. Karakteristik unsur api ialah semangat, antusias, menggebu-gebu. Di periode inilah manusia mengalami saat-saat yang seolah tidak mengenal rasa takut. Api merupakan unsur yang dapat membakar hampir semua unsur lainnya (kecuali unsur
air). Sepanjang sejarah, revolusi dan perubahan besar selalu dimulai / dipelopori oleh generasi muda. Banyak rejim otoriter yang jatuh karena gelora dan keinginan akan perubahan yang dimulai oleh pelajar dan mahasiswa. Generasi muda umumnya susah untuk diberi nasihat karena mereka ada pada periode unsur api. Unsur yang paling agresif dalam kelima unsur.

Usia 24 sampai 36 tahun dikenal sebagai periode unsur tanah. Setelah mengalami periode yang menyala-nyala dan bergelora seperti kobaran api, maka manusia mulai "membumi" alias "menjadi tanah". Ingat, dari sisa pembakaran (api) kita memperoleh abu atau tanah. Umumnya pada usia-usia inilah kita berkeluarga

Usia 36 sampai 48 tahun merupakan periode unsur logam. Setelah berkeluarga, fokus perhatian umumnya ke karir. Unsur logam merupakan unsur yang paling keras dari kelima unsur. Dalam kehidupan, pada usia-usia inilah kita umumnya mengalami masa-masa yang paling "keras." Persaingan dalam berkarir, berbisnis dan kegiatan lainnya biasanya kita alami pada fase logam.

Usia 48 sampai 60 tahun disebut sebagai periode unsur air. Setelah mengalami berbagai fase maka manusia memasuki tahap dimana kehidupan lebih tenang dan sejuk laksana aliran air yang tenang. Pengalaman hidup membuat kita lebih arif bijaksana dan sabar. Dalam kehidupan sehari-hari, kedekatan hubungan antara kakek nenek dengan cucu-cucu ada kaitannya dengan teori lima unsur ini. Kakek nenek (unsur air), cucu (unsur kayu). Unsur air "menghidupkan" unsur kayu. Itulah mengapa sebabnya akan lebih mudah hubungan / kedekatan antara kakek nenek dengan cucu ketimbang antara orang tua (unsur tanah dan logam) dengan anak (unsur kayu). Unsur tanah dan logam bertentangan dengan unsur kayu.

Mengapa berdasar teori lima unsur kehidupan hanya sampai 60 tahun? Perlu diingat, beberapa ribu tahun silam pada waktu teori wu hsing ini dibuat, tingkat harapan hidup tidak sama dengan sekarang. Pada masa itu, seseorang yang bisa mencapai usia 60 tahun sudah termasuk dan dianggap panjang umur. Itulah sebabnya mengapa dalam budaya Tionghoa, ada kebiasaan untuk merayakan ulang tahun hanya setelah mencapai usia 60 tahun (setelah mengalami periode kelima unsur).

Lantas, apa pembagian fase kehidupan berdasar teori wu hsing masih relevan untuk masa kini? Tentu saja, coba amati, bukankah umumnya semakin tua seseorang akan semakin "seperti anak-anak" kembali kelakuannya. Jadi dari periode unsur air ke periode unsur kayu. Dalam teori lima unsur, proses perubahan akan terus berlangsung dari kayu ke api ke tanah ke logam ke air ke kayu lagi dan seterusnya.