penyakit Umat Islam Akhir Zaman

“Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat masa dahulu.” Sahabat bertanya, “Apakah penyakit-penyakit umat-umat masa dahulu itu?” Nabi menjawab, “Penyakit-penyakit itu ialah terlalu banyak seronok, terlalu mewah, menghimpunkan harta sebanyak mungkin, tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, saling memarahi, hasud-menghasud sehingga jadi zalim menzalimi.” (HR. al-Hakim)

Kalau jujur diakui, semua penyakit yang disebutkan Rasulullah SAW itu kini telah menggerogoti sebahagian besar umat Islam.

Penipuan sampai milyaran rupiah dilakukan para pejabat muslim di hampir semua daerah. Sebahagian di antaranya malah dilakukan oleh orang yang sepatutnya menjadi pemberi contoh teladan yang baik. Akibatnya, tak tahu lagi siapa yang harus diteladani dalam hal ketaqwaannya. Hidup terlalu mewah dengan uang rakyat juga dipertontonkan di banyak daerah. Tanpa malu-malu lagi, uang rakyat digunakan untuk pribadinya. Padahal kata Rasulullah SAW, setiap perbuatan berdosa menimbulkan rasa malu bagi pelakunya, bila diketahui orang lain. Bila rasa malu telah tiada lagi, apakah ini pertanda hati, mata dan telinga sudah tertutup?

Belum sogok-menyogok yang sudah lazim berlangsung dalam proyek yang katanya untuk kepentingan masyarakat. Ke sana-sini harus diberikan uang sogokan, kalau proyeknya mau dimenangkan. Padahal sogok-menyogok menurunkan kualitas proyek yang akan diselesaikan. Lebih mengerikan masalah kezaliman. Untuk diterima menjadi pengawai atau aparat pemerintah, puluhan dan bahkan ratusan juga harus diberikan, kalau ingin lulus. Lulus tidaknya bukan lagi pada kualitas, tetapi pada berapa banyak uang sogokan mau disediakan. Ternyata sakitnya umat sudah begitu parah. Sayangnya, upaya penyembuhannya nyaris tidak ada.